- pengujian fase Evaluasi
jenis-jenis dan tahap ini meliputi :
1. Manual, regression dan fungsional testing (uji ketahanan).
- pengujian manual, menjamain bahwa orang dapat berinteraksi dengan sistem yanng terotomisasi melakukan fungsinya secara benar.
- pengujian regresi, pembuktian bahwa sistem yang di instal tidak mempengaruhi aplikasi yang telah ada atau aplikasi lain yang berkaitan dengan aplikasi baru.
- pengujian fungsional, untuk membuktikan bahwa kebutuhan sistem dapat dipenuhi secara benar, meskipun mengalami bebagai kendala dan pengulangan dari transaksi.
2. compliance testing (otorisasi), untuk menjamin bahwa aturan telah diterapkan dengan benar dan sesuai dengannya. kondisi uji harus mencakup otorisasi transaksi atau proses untuk menjamin bahwa user yang tidak berhak harus di blok maupun untuk user yang berhak.
3. functional testing (integritas file), untuk menjamin bahwa sistem aplikasi telah sesuai dengan fungsinya dan melakkukan peremajaan file yang dapat di uji selama beberapa pengulangan dan eksekusi sistem aplikasi.
4. fungsional testing (pemeriksaan jejak), untuk menjamin bahwa sumber transaksi dapat melacak total kendali, transaksi pendukung total kendali teridentifikasi dan pemrosesan transaksi tunggal atau menyeluruh dari sistem dapat direkrutmen menggunakan interaksi pemeriksaan jejak.
5. recovery testing, sistem harus dijamin dapat bekerja secara terus-menerus, meskipun sistem yang terotomisasi tidak tidak bekerja sehingga prosedur proses alternatif harus diuji, dan pengguna sistem di libatkan dalam uji recovery.
6. stress testing, uji penerimaan harus melibatkan aplikasi dalam tekanan untuk memeriksa bahwa sistem dapat melayani pemrosesan dalam jumlah besar. pengujian ini harus menemukan tingkatan dari pemrosesan yang mana sistem masih dapat menjalankan fungsi secara efektif.
7. compliance testing (keamanan), kecukupan dari prosedur keamanan harus di uji terhadap prosedur penggunaan sistem tsb. misalnya, menguji usaha untuk mengakses atau mengubah data oleh sesorang yang bukan haknya.
3. functional testing (integritas file), untuk menjamin bahwa sistem aplikasi telah sesuai dengan fungsinya dan melakkukan peremajaan file yang dapat di uji selama beberapa pengulangan dan eksekusi sistem aplikasi.
4. fungsional testing (pemeriksaan jejak), untuk menjamin bahwa sumber transaksi dapat melacak total kendali, transaksi pendukung total kendali teridentifikasi dan pemrosesan transaksi tunggal atau menyeluruh dari sistem dapat direkrutmen menggunakan interaksi pemeriksaan jejak.
5. recovery testing, sistem harus dijamin dapat bekerja secara terus-menerus, meskipun sistem yang terotomisasi tidak tidak bekerja sehingga prosedur proses alternatif harus diuji, dan pengguna sistem di libatkan dalam uji recovery.
6. stress testing, uji penerimaan harus melibatkan aplikasi dalam tekanan untuk memeriksa bahwa sistem dapat melayani pemrosesan dalam jumlah besar. pengujian ini harus menemukan tingkatan dari pemrosesan yang mana sistem masih dapat menjalankan fungsi secara efektif.
7. compliance testing (keamanan), kecukupan dari prosedur keamanan harus di uji terhadap prosedur penggunaan sistem tsb. misalnya, menguji usaha untuk mengakses atau mengubah data oleh sesorang yang bukan haknya.
No comments:
Post a Comment
Berikanlah Komentar, saran dan Kritik yang membangun "